Friday, June 1, 2012

CVP Analysis

Cost-volume-profit (CVP) analysis digunakan untuk menentukan bagaimana perubahan dalam biaya dan volume mempengaruhi pendapatan operasional perusahaan dan pendapatan bersih. Dalam melakukan analisis ini, ada beberapa asumsi dibuat ;

1.    Harga jual per unit adalah konstan
2.    Biaya variabel per unit adalah konstan.
3.    Jumlah biaya tetap adalah konstan.
4.    Semuanya barang yang diproduksi terjual.
5.    Biaya hanya akan terpengaruh karena perubahan aktivitas.

Sedangkan Manfaat dari CVP ini bisa digunakan dalam :
1.    Untuk perkiraan laba dengan mempertimbangkan hubungan antara biaya dan keuntungan di satu sisi, dan volume produksi di sisi yang lain.
2.    Untuk menyiapkan anggaran fleksibel yang bia menunjukkan biaya-biaya pada berbagai tingkat produksi
3.    Untuk mengevaluasi kinerja untuk tujuan pembandingan dan kontrol perusahaan
4.    Untuk mengatur kebijakan harga oleh memproyeksikan pengaruh struktur harga yang berbeda terhadap biaya dan keuntungan pada periode bersangkutan.

CVP ini merupakan suatu alat vital dalam dunia bisnis dimana hasil hasil dari analisisnya bisa dijadikan rujukan dalam melakukan suatu kebijakan produksi atau penjualan dan bisa dijadikan acuan juga dalam hal pengambilan keputusan  misalnya produk apa yang semestinya lebih banyak diproduksi supaya menghasilkan profit yang lebih besar dan lain sebagainya.
CVP ini berguna dalam mengkalkulasikan BEP (Break Even Point). Langkah awal dalam menghitung BEP adalah dengan menentukan Contribution Margin

Contribution Margin
Contribution Margin adalah saldo dari revenues (pendapatan) setelah dikurangi  variable expense (Biaya tak tetap). Nilai tersebut sudah mencover fixed expense. Jadi seandainyaContribution Margin lebih kecil daripada fixed expense, maka bisa dipastikan bahwa perusahaan ada dalam keadaan rugi (loss).
CONTRIBUTION MARGIN = REVENUES – VARIABLE EXPENSE
CONTRIBUTION MARGIN PER UNIT= REVENUES PER UNIT – VARIABLE EXPENSE PER UNIT
Contribution Margin : Agregat, Per Unit atau Rasio?
Ketika membicarakan Contribution Margin mungkin saja kita bertanya apa Contribution Marginitu secara agregat, per unit atau secara rasio? Kita lihat contoh berikut :
PT Cyle, yang beroperasi sebagai sebuah perusahaan manufacture dalam pembuatan sepeda. Diketahui bahwa biaya produksi untuk membuat sebuah sepeda adalah sebesar 500.000 dan PT Cycle memberikan komisi kepada sales representative sebesar 100.000 per sepeda yang terjual. Dengan demikian maka variable costnya sebesar 600.000 per sepeda yang terjual. Jika Sepeda dijual dengan Harga 1.000.000 per unit, dan diasumsikan bahwa biaya tetap (fixed cost) sebesar 20.000.000 dan memproduksi 100 unit dan terjual semuanya.
Total
Perunit
Ratio
Sales (100 unit * 1.000.000)
100,000,000
1,000,000
100%
Variable Cost (100 unit * 100.000)
10,000,000
100,000
10%
Contribution Margin
90,000,000
900,000
90%
Fixed Cost
50,000,000
Net Income
40,000,000

Apa yang akan terjadi Jika PT Cycle berhasil menjual hanya 50 unit?
Total
Perunit
Ratio
Sales (50 unit * 1.000.000)
50,000,000
1,000,000
100%
Variable Cost (50 unit * 100.000)
5,000,000
100,000
10%
Contribution Margin
45,000,000
900,000
90%
Fixed Cost
50,000,000
Net Income
(5,000,000)

Ketika diperhatikan, ternyata perubahan volume penjualan tidak merubah terhadap komposisi per unit dan ratio. Perubahan volume hanya merubah Total Sales Revenue saja sedangkan contribution margin per unit serta Variable cost perunit memiliki ratio yang konstan terhadap total sales revenue.

BREAK EVENT POINT (BEP)
Break event point adalah suatu keadaan dimana dalam suatu operasi perusahaan tidak mendapat untung maupun rugi/ impas (penghasilan = total biaya). BEP amatlah penting kalau kita membuat usaha agar kita tidak mengalami kerugian, apa itu usaha jasa atau manufaktur, diantara manfaat BEP  adalah:
1.   alat perencanaan untuk hasilkan laba
2. Memberikan informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan yang bersangkutan.
3 Mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan
4 Mengganti system laporan yang tebal dengan grafik yang mudah dibaca dan dimengerti

Setelah kita mengetahui betapa manfaatnya BEP dalam usaha yang kita rintis, kompenen yang berperan disini yaitu biaya, dimana biaya yang dimaksud adalah biaya variabel dan biaya tetap, dimana pada prakteknya untuk memisahkannya atau menentukan suatu biaya itu biaya variabel atau tetap bukanlah pekerjaan yang mudah, Biaya tetap adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh kita untuk produksi ataupun tidak, sedangkan biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan satu unit produksi jadi kalau tidak produksi maka tidak ada biaya ini.

Salah satu kelemahan dari BEP yang lain adalah Bahwa hanya ada satu macam barang yang diproduksi atau dijual. Jika lebih dari satu macam maka kombinasi atau komposisi penjualannya (sales mix) akan tetap konstan. Jika dilihat di jaman sekarang ini bahwa perusahaan untuk meningkatkan daya saingnya mereka menciptakan banyak produk jadi sangat sulit dan ada satu asumsi lagi. yaitu Harga jual persatuan barang tidak akan berubah berapa pun jumlah satuan barang yang dijual atau tidak ada perubahan harga secara umum. Hal ini demikian pun sulit ditemukan dalam kenyataan dan prakteknya.
Bagaimana cara menghitungnya?

Untuk menghitung BEP kita bisa hitung dalam bentuk unit atau price tergantung untuk kebutuhan.

PERHITUNGAN BEP
Atas dasar unità
rumus-bep-unit
Atas dasar sales dalam rupiahà
bep-rupiah-11
Keterangan:
FC : Biaya Tetap
P : Harga jual per unit
VC : Biaya Variabel per unit

Biaya tetap adalah total biaya yang tidak akan mengalami perubahan apabila terjadi perubahan volume produksi. Biaya tetap secara total akan selalu konstan sampai tingkat kapasitas penuh. Biaya tetap merupakan biaya yang akan selalu terjadi walaupun perusahaan tidak berproduksi.

Biaya variable adalah total biaya yang berubah-ubah tergantung dengan perubahan volume penjualan/produksi. Biaya variable akan berubah secara proposional dengan perubahan volume produksi.

BEP juga bisa dihitung berdasarkan Equation method ataupun contribution margin method.



  1. Equation Method
Metode ini difokuskan kepada pendekatan income statement.
Profit = Sales – variable exp – fixed expense
Profit = (Q * UP) – (Q*Var cost/unit) – fixed exp
(Q * UP) – (Q*Var cost/unit) = fixed exp
Q (UP-Var.cost/unit) = fixed exp
Q = fixed exp /(UP-Var. cost/unit)
Ket :
Q                             : Sales Quantity
Var Cost/Unit         :Variable cost per unit
UP                          : harga jual per unit.

Contoh :
Jika PT A menjual barang seharga 250.000 per unit dengan variable cost per unit 150.000 dan total fixed exp 35.000.000, hitung berapa barang yang harus dijual supaya PT A mencapai BEP.
Jawab :
Q = Fixed Exp/ (UP-Var Cost/unit)
Q = 35.000.000/(250.000-150.000)
Q = 35.000.000/100.000 = 350 unit.
  1. Contribution Margin Method
Dari per samaan yang di equation Method kita dapat :
Q = Fixed Exp/ (UP-Var Cost/unit), sedangkan Contribution Margin per unit adalah
Sales Revenue per unit – Var Exp per unit,
Maka :
Q = Fixed Exp/ Contribution Margin per unit
Dari contoh di atas, CM per unit nya = 250.000 – 150.000 = 100.000
Maka Qty BEP = Q = Fixed Exp/ Contribution Margin per unit = 35.000.000/100.000 = 350 unit

No comments:

Post a Comment