1. Pengenalan Masalah
Proses pembelian
dimulai ketika pembeli mengenali masalah atau kebutuhan. Saat konsumen
mendapati adanya suatu kebutuhan yang akan terpuaskan dengan membeli dan
mengkonsumsi suatu produk. Kebutuhan itu sendiri dapat didorong oleh stimuli
internal dan eksternal.
Saat
seorang mahasiswa berkeinginan memiliki laptop, mereka merasakan laptop sebagai
kebutuhan dasar.
2. Pencarian Informasi
Biasanya seorang konsumen akan mencari tahu terlebih dahulu
mengenai produk yang ingin dibeli. Bagaimana kualitas produk tersebut, apakah
mereknya sudah dikenal atau belum,
ataupun bagaimana kemasan atau bentuk dari produk tersebut, apakah sudah sesuai
dengan selera konsumen atau belum. Setelah itu konsumen akan mempertimbangkan
harga dari produk tersebut, apakah harga yang ditawarkan sudah sesuai dengan
kepuasan yang akan diperoleh dari membeli produk tersebut. Tempat juga menjadi
bahan pertimbangan konsumen dalam memutuskan pembelian. Biasanya konsumen akan
menyukai tempat-tempat yang nyaman dan lokasinya gampang ditemui. Keputusan
pembelian konsumen biasanya akan terwujud untuk membeli merek yang paling
disukai, tetapi keputusan pembelian itu
bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain kualitas dari produk
tersebut, harga yang lebih mahal atau lebih murah dari produk pesaing, merek
yang sudah dikenal luas oleh masyarakat maupun promosi yang dilakukan oleh
perusahaan sehingga konsumen mengenal dan mengetahui keunggulan produk tersebut. Konsumen yang terangsang kebutuhannya
akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Yang menjadi
perhatian utama pemasar adalah sumber-sumber informasi utama yang menjadi acuan
konsumen dan pengaruh relatif tiap sumber tersebut terhadap keputusan pembelian
selanjutnya. Sumber informasi konsumen digolongkan ke dalam empat kelompok
berikut ini:
1) Sumber pribadi: Keluarga, teman,
tetangga, kenalan.
2) Sumber komesial: Iklan, wiraniaga,
penyalur, kemasan, pajangan di toko.
3) Sumber publik: Media massa , organisasi penentu
peringkat konsumen.
4) Sumber pengalaman: Penanganan,
pengkajian, dan pemakaian produk.
Dengan banyaknya
informasi yang didapatkan, mahasiswa tersebut memilih beberapa merk laptop
terbaik, diantaranya Toshiba, HP/Compaq,
IBM/Lenovo dan Apple, acer, dell, sony/vaio.
3. Evaluasi Alternatif
Tahap
mengevaluasi produk yang dirasakan konsumen berbeda-beda dalam setiap situasi
pembelian. Beberapa konsep dasar yang membantu proses evaluasi mahasiswa yaitu, pertama: mahasiswa mencoba untuk
memuaskan kebutuhannya. Kedua, mahasiswa tersebut merasakan keuntungan/kegunaan
yang dirasakan dari laptop tersebut. Ketiga, mahasiswa melihat laptop tersebut
sebagai sebagai bundle atribut dengan beragam kemampuan untuk men-deliver
keuntungan penggunaan laptop tersebut dalam usaha memuaskan kebutuhan. Tidak
ada proses evaluasi tunggal sederhana yang digunakan oleh mahasiswa dalam semua
situasi pembelian. Terdapat beberapa proses evaluasi keputusan, dan model-model
terbaru yang memandang proses evaluasi konsumen sebagai proses yang
berorientasi kognitif. Yaitu, model tersebut menganggap konsumen membentuk
penilaian atas produk dengan sangat sadar dan rasional.
4. Keputusan Pembelian
Keputusan
pembelian laptop tersebut dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal
dan eksternal. Faktor internal berkaitan dengan persepsi mahasiswa tentang
merek yang dipilih. mahasiswa cenderung akan memilih merek yang disukai.
Sedangkan faktor eksternal adalah sikap orang lain dan situasi yang tak
terduga. Mahasiswa yang akan melaksanakan keinginannya untuk membeli sesuatu
akan membuat lima
macam sub keputusan pembelian, antara lain keputusan tentang merek, keputusan
membeli dari siapa, keputusan tentang jumlah, keputusan tentang waktu
pembelian, dan keputusan tentang cara pembayaran.
5. Perilaku Pasca Pembelian
Disaat mahasiswa menggunakan produk,
terutama pada pembelian percobaan, mahasiswa tersebut mengevaluasi kinerja
laptop tersebut berdasarkan ekspektasi mereka. Ada tiga hasil yang mungkin dari proses
avaluasi ini. Pertama, kinerja actual sesuai dengan ekspektasi. Kedua, kinerja melebihi ekspektasi. Dan
ketiga, kinerja berada dibawah ekspektasi. Untuk setiap ketiga hasil,
ekspektasi mahasiswa dan kepuasan yang ditawarkan sangat terkait. Apabila
kinerja laptop tersebut berada dibawah ekspektasi, mahasiswa mungkin mengalami
ketidaksesuaian karena memperhatikan fitur-fitur tertentu yang mengganggu atau
mendengar hal-hal yang menyenangkan tentang merek lain, dan akan selalu siaga
terhadap infromasi yang mendukung keputusannya. Komunikasi pemasaran harus
memasok keyakinan dan evaluasi yang mengukuhkan pilihan konsumen dan membantu
konsumen merasa nyaman dengan merek. Tugas pemasar tidak berakhir begitu saja ketika
produk dibeli. Para pemasar harus memantau
kepuasan pasca pembelian, tindakan pasca pembelian, dan pemakaian produk pasca
pembelian.
No comments:
Post a Comment